- Kepanikan Tak Berasalan, Sugianto Bilang: Boleh Saja Panik, Jangan Lebai
- Lapor Pak Kapolri, Ada Tulisan Spanduk \"Cukup cintaku kandas,Keadilan jangan\" di Polres Inhil
- Beredar Surat PT Torganda Minta Kumpulkan KTP dan KK, Sugianto:Terbukti Tidak Netral Tutup Saja
- LUARBIASA...Verifikasi Faktual, YLBHI Batas Indragiri Satu Satunya Pemberi Bantuan Hukum di Inhu
- Nonton drakor buat weekend-an? #KenapaNggak
- Permas Lampri MoU dengan BOS, Sukseskan PSR di Riau
- Dirut PT BOS Antoni Diberi Gelar Kehormatan Datuk Setia Amanah Raja Jasa Negeri
- Pj Sekdaprov Riau Mendukung Penuh Kegiatan Menanam Jagung DPP SantaNU
- Bupati Lounching, Bapilu Gelora Kampar Sarankan Buat Fitur Data Pemilih
- Ungkap Gambaran Terkini Masyarakat Sakai, KJKR Launching dan Bedah Film Mimpi Anak Sakai
Latih Masyarakat Membuat Tempe,Effendi Sianipar bersama Yayasan SBUIR Ingin Menembus Pasaran Dunia
Berita Terkait
- Advokat Muda Riau Hermansyur Minta Polisi Seriusi Dugaan Kasus Pembunuhan Siswi SMP Bernas0
- Tidak Sekedar Seremonial, SantanNU Langsung Bergerak bersama TNI dan Polri Menjaga Keutuhan NKRI 0
- Anggota DPR RI Ini Lebih Suka Masuk Desa, Mendorong Masyarakat Menjadi Pelaku Usaha 0
- Ikatan Mahasiswa Kuantan Singingi Pertanyakan Bansos 0
- Dengerin Musik Bikin Mood Jadi Asik #KenapaNggak0
- Begini Cara SATGAS BUMN Riau Turut Donor Plasma Konvalesen Nasional0
- Hamdani Minta Pemko Tangani Dengan Baik Musibah Semburan Gas0
- Kapolda Riau dan Bupati Catur Khotmil Qur\'an dan Silaturahmi di Masjid Jami\' Air Tiris0
- Komplek Pendidikan Islam Yayasan Miftah Annajah Riau Diresmikan,Hamdani:Ciptakan Generasi Hebat0
- Ini Baru Ketua DPRD MANTAP...Hamdani: Realisasi Usulan Pembangunan Terus Meningkat0
Berita Populer
- Wakil Rakyat Dengar Ini, Calon Bidan: Jika Ingin Melahirkan Silakan ke Gedung DPR
- Gebrakan Kabareskrim Polri Menghantam Mafia Migas
- Allahuakbar, Takbir Berkumandang Saat Laskar FPI Diberangkatkan ke Donggala dan Palu
- Pengamat: Ada yang Janggal,Hakim dan Jaksa Kabulkan Pengunduran Kasmarni sebagai Saksi
- Kediaman DH Disambangi KPK, Ada Apa?
- Lucu, Isi Ceramah UAS, Coblos Nomor....
- Mantap...KPK Bergerak, Tetapkan Tersangka Dugaan Suap Pengurusan Perkara di MA
- Ini Baru Kepala Daerah,Naik Pesawat Hercules, Pastikan Rakyatnya Ditenda Pengungsian
- Waduh, KPK: Ada Aliran Dana Dugaan Suap Proyek Jalan Mengalir ke DPRD Bengkalis
- 7 Bulan Baru Ditanam Sawit di Muara Dua Sudah Berbuah Dompet, Petani: Sujud Syukur Kepada Allah SWT

PEKANBARU-Tempe dikenal luas sebagai makanan asli Indonesia yang disukai oleh masyarakat luas. Dalam sastra Jawa, kata kedelai tercatat dalam naskah Serat Centhini. Yang menunjukkan bahwa tempe sebagai salah satu produk khas asli Indonesia.
Untuk itulah Anggota DPR RI Komisi IV Effendi Sianipar bersama dengan Yayasan Solid Bergerak Untuk Indonesia Raya (SBUIR) melaksanakan pelatihan pembuatan tempe higienis, Kamis (18/2/2021). Kegiatan ini diikuti puluhan masyarakat.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Manurung dari Rokan Hulu sebagai pemhicara, Robin Eduard dari Yayasan SBUIR yang juga anggota DPRD Pekanbaru. Bukan hanya itu, terlihat jadir juga anggota DPRD Pelanbaru Ruslan Tarigan.
Anggota DPR RI dari Komisi IV Effendi Soanipar mengatakan, tempe merupakan salah satu bahan makanan dari produk nabati yang mempunyai berbagai nutrisi penting untuk tubuh.
Bahkan dikatakannya, tempe mempunyai sumber protein tinggi yang mampu membantu mencukupi asupan harian tubuh.
"Bukan saja protein, tempe mempunyai kandungan lain yang tidak kalah penting. Mulai dari energi, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, natrium, hingga fosfor.Tidak heran, dengan berbagai kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, tempe menjadi makanan sehat yang baik untuk dikonsumsi sehari-hari.
Tujuan dari pelatihan ini, seperti yang disampaikan Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Effendi Sianipar, bukan hanya sekedar pelatihan saja.
Namun lanjutnya, untuk mewujudkan pembangun ekonomi kreatif, tak hanya membuat produk inovatif. Termasuk cara peningkatan nilai jual pun mesti diperhatikan.
Menurutnya, dalam meningkatkan nilai ekonomis produk, kreativitas harus terus digali.
"Tempe ini perlu kiranya produk turunan yang memerlukan sentuhan kreatif pada desain, packaging dan cara menjual agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi lagi. Karena tempe tidak saja disukai masyarakat Indonesia. Warga Negara Eropa, Australia, Swiss, Amerika Serikat, juga ada menyukai makanan khas Indonesia ini. Kita ingin tempe bisa menembus pasar dunia,"ujarnya.
Karenanya, para pelaku UMKM yang mengolah komoditas kedelai perlu mendapat pendampingan dan pelatihan untuk menciptakan inovasi produk makanan yang dapat menarik minat banyak konsumen.
Dikatakan, jika dulu hanya menjual komoditas kedelai secara polosan, sekarang harus mulai diubah dengan menjual brand.
“Harganya bisa lima kali lebih tinggi dibanding menjual produk polosan,” katanya.
Namun petani juga harus terus meningkat pamor kedelai lokal dengan menjaga kualitas produk yang ramah lingkungan, tanpa pengawet, sehat dan aman dikonsumsi.
“Nanti kita akan dorong agar kementerian, pemerintah provinsi, kabupaten/ kota, dan instansi-instansi lainnya menggunakan kedelai atau tempe untuk menu harian,” pungkasnya.***